Cabe-cabean
adalah fenomena. Menyebut fenomena saya jadi ingat Ronaldo-nya Brasil.
Entah diakui atau tidak dalam dua bulan terakhir, sejak munculnya
artikel cabe-cabean perdana di media nasional, pembahasan ini jadi
begitu diminati. Setidaknya itu juga yang saya rasakan sebagai salah
satu "pengamat cabe-cabean".
Saya sebenarnya tidak ingin menyebut diri sebagai pengamat cabe-cabean.
Itu membuat saya diberi label “kepo” oleh si cabe boongan itu. Anda tau sendiri
kan, saat menguntit kegiatan cabe-cabean Anda akan diberi label kepo. Dan
ketika itu diucapkan oleh cabe-cabean Anda akan merasa sangat tersinggung. Rasanya
kita lebih “hina” dari mereka. Padahal sejujurnya kita ingin menggambarkan
mereka sebagai sosok yang hina. (Astagfirullah....)
Tapi, yasudahlah, toh saya juga sering melakukan riset online tentang
cabe-cabean. Anda perlu tau, saya juga pekerja media. Jadi saya punya alasan
untuk menguntit spesies lakang (bukan langka, saya sedang tidak salah tulis) ini.
Saya punya banyak tulisan tentang fenomena cabe-cabean. Beberapa
diantaranya kalian bisa temui di Solopos.com. Diantaranya mungkin yang paling
laris 4 artikel ini,
Dalam kurun dua pekan terakhir tulisan-tulisan ini paling diminati. Barangkali
istilah ini sangat dekat dengan pengguna internet yang kebanyakan remaja.
Bahkan topik tentang “hubungan intim” kalah beken dengan pembahasan ini.
Padahal jika diamati kecenderungan media dalam pembahasan cabe-cabean
kalian akan temui banyak hal yang saling silang sengkarut. Tidak sama antara
satu dan lain dan terkadang justru bertentangan. Ini wajar mengingat himpunan
media juga terbatas pada dialektika anak muda yang dikumpulkan dari media yang
berbeda.
Singkatnya kadang media juga mengambil sumber berita dari anak muda
labil yang hari ini nulis di twitter tentang a, besok sudah lupa dengan a yang
ditulisnya itu. Lebih parah, ada media yang bertanya cabe-cabean kepada kimcil
yang notabene nyaris serupa cabe-cabean. Ya wajar kalau jawabannya seperti
ulasan ular (Anda pasti bingung? Saya juga) Ya sudah, lupakan saja. Kite lanjut tunjep poin, berikut 9 hal yang perlu Anda ketahui tentang cabe-cabean.
Asal Istilah Cabe-cabean
|
Penampakan tersangka Cabe-cabean |
Cabe-cabean
pertama kali dikenal di dunia balap liar. Istilah ini sejak lama dikenal di
kawasan Kembangan, Jakarta Barat. Cabe-cabean identik dengan pakaian minim dan
tingkah laku yang cenderung lebih agresif. Gadis-gadis ini biasa dijadikan
barang taruhan.
"Taruhannya
cewek-cewek cabe-cabean gitu, yang kalah nyiapin cewek untuk yang menang,"
ujar Anto yang biasa menonton balap liar di Jalan Taman Aries, Barat, 30
November 2013, seperti dikutip dari detik.com,
(13/12/2013).
Hal itu juga diamini oleh anggota Kepolisian Sektor Kembangan yang suka
berpatroli mencegah ajang balap liar. Dia juga tidak menampik bahwa selain
uang, wanita juga menjadi taruhan para remaja yang kerap melakukan aksi balap
liar di jalan. Fenomena ini yang mencetuskan istilah cabe yang dikenal dengan
akronim dari Cewek Abg Bahan Esek-esek.
Cabe-cabean Itu
Kimcil Racing
Jika
istilah cabe-cabean merujuk pada gadis belia yang ada di pusaran ajang balap
liar maka istilah yang paling tepat untuk menggambarkan cabe-cabean di Solo
adalah “Kimcil Racing”.
Kimcil
racing adalah salah satu jenis kimcil yang dikenal dengan hobi balap liar.
Istilah ini meski tidak resmi secara populer telah dikenal oleh anak muda di
Solo dan sekitarnya.
Seperti kata Young Lex dalam videonya di Youtube , gadis belia yang membawa
motor dengan kebut-kebutan. Karena masih berusia tanggung kadang gadis ini baru
bisa mengendarai sepeda motor. Alih-alih membawa motor dengan hati-hati, mereka
justru doyan ngebut dengan harapan dianggap keren oleh orang yang melihatnya.
Lucunya
lagi, gadis ini kerap kali melewati segerombolan pria nongkrong dengan memacu
kencang motornya demi menarik perhatian.
Cabe-cabean Lebih
Parah dari Kimcil
Istilah
Kimcil lebih familiar di Solo ketimbang cabe-cabean. Bagi remaja yang
menggunakan bahasa jawa, seperti remaja Solo misalnya istilah “Kimcil”
barangkali bisa menggambarkan cabe-cabean. “Kimcil”adalah istilah untuk
menggambarkan gadis belia usia 15 hingga 23 tahun yang cenderung sok imut.
Menurut
“kamus gaul” ini, cabe-cabean lebih parah dibanding kimcil.
“Cabe-cabean
adalah singkatan dari kata ‘cewek alay bahan ewxxan’. Cabe-cabean bisa jga
diartikan sebagai kimcil. Tapi Cabe-cabean lebih parah dari kimcil karena
kimcil tidak semuanya alay. Sementara Cabe-cabean pasti alay,” tulis
kamusslang.com.
Akronim Cabe-cabean
Cabe-cabean
adalah akronim dengan banyak kepanjangan. Ada yang menyebut Cewek Abg Bahan Esek-esek,
Cewek Alay Bahan En**an atau Cewek Alay Bahan Ew**n. Seluruh istilah ini
berkembang kalangan remaja megapolitan Jakarta.
Salah
satu sumber di twitter menyebutkan, CABE awalnya kepanjangan dari Cewek Abg
Bahan Esek-esek. Lalu saat kata “Alay” ditemukan, istilah ini berubah jadi
Cewek Alay Bahan Esek-Esek.
Remaja
di Bandung yang mulai mengerti istilah ini akhirnya menyisipkan dua istilah
prokem yang dikenal sebagai sinonim dari kegiatan berhubungan intim.
3B, Ciri Umum
Cabe-Cabean
Salah
satu ciri yang paling populer dari cabe-cabean adalah 3B. Tapi ada beberap
versi dari kepanjangan 3B ini. Versi Young Lex, 3B diantaranya Behel, Blackberry dan Berponi. Versi lain menyebut Behel,
Blackberry dan Bonding. Ada pula yang menyebut B ketiga adalah boil.
Katanya,
behel dipasang untuk bergaya, bukan untuk merapikan gigi. Lucunya lagi, mereka
sering memakai behel ala kadarnya tidak di dokter gigi yang memang menghabiskan
biaya cukup mahal.
“Cabe-cabean
itu biasanya cewek, yang pakai behel, mending giginya kenapa. Dia cuma buat
gaya doang karena pasang behel nggak bener. Pasang behel itu harusnya di tempat
dokter gigi, ini malah pasang behel di ahli gigi. Girl
please!,” ujar Young Lex.
B
kedua, Blackberry adalah ciri lain gadis cabe-cabean. Smartphone ini justru jadi andalan gadis
cabe-cabean. Blackberry dipakai untuk gaya dan sekedar update status BBM tanpa memahami apa kegunaan
asli Blackberry.
Sedangkan
Bonding yang dimaksud gaya rambut lurus yang “nanggung”. Sebagian terlihat lurus sebagian lain masih
bergelombang. Sedangkan boil merujuk ke mobil.
Young Lex Sebut 10
Ciri-Ciri Cabe-Cabean
Raper
muda, Young Lex dalam situs berbagi video, Youtube, mengupas habis fenomena
cabe-cabean ini. Dalam video yang diunggah 20 Oktober 2013 lalu Lex mengungkap
sepuluh ciri cabe-cabean. Diunggah cukup lama, video Lex baru menjadi viral
pada Desember 2013.
Video
yang diunggah Young Lex berjudul RELEX –
10 Katagori Cabe-cabean ini telah dilihat lebih dari 110.000 kali.
Dalam
video Young Lex juga memperkenalkan tagline hastag
#PrayForCabecabean untuk menunjukkan simpatinya pada fenomena ini. Young Lex
bahkan sempat disangka sebagai pencetus istilah cabe-cabean. Lex langsung
membantah tuduhan ini.
Cabe-cabean
versi Dangdut
|
iMeyMey bukan cabe-cabean biasa |
Penyanyi iMeyMey mencoba peruntungan dengan mempopulerkan
lagu yang meyinggung fenomena cabe-cabean. lirik lagunya identik dengan ciri
cabe-cabean.
Mey sendiri punya pandangan tersendiri tentang fenomena
tersebut. Tentunya bisa menjadi daya tarik sendiri jika dibuat sebuah lagu.
"Cabe-cabean itu lahir dari realita
masyarakat. Dangdut itu kan musik rakyat, dan saya bangga bisa membawakan lagu
ini karena liriknya sangat membumi. Ini yang membuat lagu dangdut sangat
dicintai masyarakat," katanya seperti dikutip di situs berita Detik.com.
Pandangan Tokoh
Nasional
|
Basuki Thahaja Purnama |
Tokoh Nasional juga punya pandangan tentang
fenomena cabe-cabean. Wakil Gubernu DKI Jakara, Basuki Thahaja Purnama misalnya
menegaskan akan menanggkap cabe-cabean jika mengganggu ketertiban umum.
Raja
Dangdut, Rhoma Irama juga berpandangan keras terhadap cabe-cabean ini. Dari detik.com, (14/12/2014), bakal capres PKB itu menyatakan, cabe-cabean merupakan
kemaksiatan. Hal itu dapat menghancurkan akhlak generasi muda.
Rhoma meminta pihak berwajib turun tangan mengatasi kelakuan
ABG putri tanggung tersebut. Tujuannya tidak bukan, agar ABG putri tersebut
tidak terlalu terjebak lebih jauh.
"Pihak berwajib harus memfokuskan pada penanganan akhlak
dari remaja tersebut yang diberi gelar cabe-cabean itu. Supaya tidak semakin
parah," kata Rhoma.
Tokoh lain, Muhaimin Iskandar malah tertawa saat ditanya soal
fenomena cabe-cabean. meski begitu, politisi PKB itu meminta persoalan tersebut
ditangani.
"Itu kan persoalan-persoalan yang harus diselesaikan di
tingkat pendidikan," katanya.
Menteri pendidikan dan kebudayaan, M Nuh malah lebih santai lagi.
"Oh itu ya istilahnya. Kok namanya cabe-cabean, nggak
sekalian merica-mericaan. Saya malah belum pernah tahu. Nanti saya cek
dulu," katanya.
Kak Seto: Perlu Didekati
Secara Persuasif
Cabe-cabean
adalah fenomena di kalangan muda yang cukup meresahkan. Meski begitu pengamat
perilaku anak dan remaja, Seto Mulyadi menyarankan cabe-cabean peru didekati
secara persuasif.
Seto
Mulyadi, meminta semua pihak untuk lebih peduli dengan fenomena ini. Kak Seto
menegaskan cabe cabean adalah fenomena yang umum terjadi.
“Usia
muda sekitar SMP SMA itu karena hasrat seksual libidonya itu tinggi. Karena
banyak ditahan perasaannya sehingga mereka menyalurkannya ke perilaku berisiko
seperti cabe-cabean,” kata Kak Seto sepeti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (4/1/2014).
Untuk
menghindari hal tersebut Kak Seto menyarankan orangtua perlu menyalurkan
perasaan terpendam lewat hal-hal positif. “Seharusnya orang tua
cabe-cabean itu menyalurkan emosi anaknya dengan melibatkan anak ke
hal-hal positif misalnya ikut les. Libatkan mereka ke dalam kegiatan positif
selain itu kasih sayang dan perhatian jangan sampai berkurang. Sesibuk-sibuknya
orangtua harus tetap memperhatikan dan mencurahkan kasih sayang,” ujarnya.